Selasa, 11 Januari 2011

Business Content Development (BCD)


Pada artikel saya kali ini akan membahas tentang Business Content Development (BCD) atau dalam bahasa Indonesianya dapat diartikan sebagai pengembangan bisnis konten. Konten disini menyangkut periperal sebuah halaman web yang dapat membantu pengunjung untuk terlibat dalam sebuah blog, majalah online, newsletter, maupun toko online. Konten inilah yang akan membawa dampak baik dari segi positif maupun negatif tergantung dari pemikiran dan tujuan si pengunjung. Ya jika digunakan dengan cara yang tepat maka tentunya akan memberikan dampak positif ^^. Nah konten inilah yang nantinya akan memberikan kunci keberhasilan dari bisnis yang dilakukan secara online (dunia maya).

Di sini terdapat berbagai jenis konten yang telah diklasifikasikan, yaitu :

Berdasarkan Media

1. Text-based Content:

Konten berbasis text seperti yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb. Konten berbasis text lebih cepat dibuat dan dipublish melalui Internet karena ukuran file relatif lebih kecil.


2. Multimedia-based Content:

Konten berbasis multimedia, baik itu multimedia linier (seperti film dan video yang berjalan sekuensial dan garis lurus) maupun multimedia interaktif (seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya). Konten berbasis multimedia relatif lebih memerlukan waktu dan cost dalam pembuatan maupun publikasinya di Internet, dikarenakan ukuran filenya yang relatif besar.

Berdasarkan Tingkat Kemanfaatan

1. Data:

Sesuatu yang tidak membawa arti, bersifat mentah dan merupakan kumpulan dari fakta-fakta tentang suatu kejadian. Bisa juga merupakan suatu catatan terstruktur dari suatu transaksi, dan boleh dikatakan materi penting dalam membentuk informasi.

2. Informasi:

Kompilasi dari data. Informasi memiliki arti, relevansi dan juga tujuan. Transformasi data menjadi informasi adalah dengan menambahkan “nilai“. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sesuatu yang membawa arti

3. Pengetahuan:

Gabungan dari suatu pengalaman, nilai, informasi kontekstual dan juga pkitangan pakar yang memberikan suatu framework untuk mengevaluasi dan menciptakan pengalaman baru. Bisa berupa solusi pemecahan suatu masalah, petunjuk suatu pekerjaan dan ini bisa ditingkatkan nilainya, dipelajari dan juga bisa diajarkan kepada yang lain.

Saya memberikan penjelasan beserta contoh yang menarik bagaimana sebuah transformasi dari data-informasi-pengetahuan bisa terjadi, dan bahkan transformasi berikutnya dari pengetahuan sebenarnya adalah wisdom (kebijakan). Saya juga akan bahas masalah ini secara mendetail di posting lainnya.

Berdasarkan Lisensi

1. Open Content:

Segala jenis hasil kerja kreatif yang dipublikasikan dalam suatu format (lisensi) yang memungkinkan pihak lain (individu, perusahaan, organisasi) untuk memperbanyak dan memodifikasi informasi didalamnya. Hak cipta dalam open content tetap ada, tapi lisensi memungkinkan orang lain bebas untuk menggunakan dan memodifikasinya. Jenis lisensi open content diantaranya adalah: GNU Free Documentation License (GFDL), Creative Common License, Open Content License (OPL) dan Open Directory License (ODL).

2. Proprietary Content:

Segala jenis hasil kerja kreatif yang dipublikasikan dalam suatu format (lisensi) dengan berbagai batasan dalam penggunaan, modifikasi, atau memperbanyak. Lisensi proprietary content biasanya dalam bentuk royalti (uang) ke pemilik hak ciptanya. Perlu dicatat bahwa meskipun sebuah proprietary content menyatakan sebuah produk adalah free content, tapi belum tentu produk itu free for (redistribute) atau free for modify.

Setelah mengetahui beberapa jenis konten yang telah disebutkan, maka langkah awal yang akan kita lakukan adalah memberikan konten yang berbeda, terbaru, dan mendidik setiap kali posting. Jangan pernah menganggap remeh isi blog atau website kita. Semua informasi yang dibutuhkan pengunjung harus kita penuhi.

Untuk memberikan konten yang selalu bermanfaat bagi pengunjung, kita perlu menerapkan strategi. Ini sering disebut content development strategy. Dengan menerapkan strategi pengisian konten, kita bisa memberikan yang diinginkan oleh pengunjung kita.

Untuk dapat mengembangkan konten yang kita buat, dapat dilakukan dengan beberapa cara berdasarkan referensi yang saya pelajari, diantarnya yaitu :

1) Tangkap perhatian pengunjung

Konten yang akan diberikan harus mampu menarik perhatian pengunjung agar dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung.

2) Tulis artikel ringan dan fokus

Memastikan untuk menggunakan bahasa yang ringan dan lugas agar dapat dimengerti oleh pengunjung.

3) Lakukan perubahan

Dengan cara melakukan perubahan dalam waktu tertentu agar dapat meningkatkan keberhasilan supaya selama penjualan terus meningkat.

4) Original dan mudah dikenang

Mengeluarkan ide – ide yang original pada situs web, dimana pada web ini supaya terlihat berbeda dari web yang lainnya.

Sumber :

http://haryadi.cahbag.us/2009/11/strategi-mujarab-pengembangan-content.html
http://pptik.unnes.ac.id/v2/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar